Rabu, 09 Mei 2012

tugas perekonomian indonesia


Masalah Kemiskinan Di Indonesia
Kata Pengantar
Segala Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan Rahmatnya, sehingga saya dapat menyelesaikan  makalah  ini, dengan baik dan tepat waktu. Selain itu, dalam penulis ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada.
1.     Pak Adi Kuswanto selaku dosen yang mengajarkan mata kuliah Perekonomian Indonesia .
2.      Rekan-rekan yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung 
    saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan serta masih banyak kekurangan , oleh sebab itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk meningkatkan tulisan selanjutnya, diharapkan penulisan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua   
Jakarta,  9 Mei 2012
  Daftar Isi

Kata Pengantar   ....................................................1
Daftar Isi  ..............................................................1
BAB I      Pendahuluan  ........................................2  
A. Latar Belakang Masalah  .....................2
B. Tujuan  .................................................2
BAB II    Landasan Teori.....................................2-3
BAB II    Pembahasan  ........................................3
A. Kondisi kemiskinan Di Indonesia  ............3-6
 B. Faktor Penyebab Kemiskinan Dan Peran Pemerintah   .......6-7
BAB III   Penutup...................................................
A. Kesimpulan  .....................................   7                                                                            
Daftar Pustaka  ..................................................8

 BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah


Kemiskinan adalah keadaan yang terjadi karena ketidak mampuan untuk memenuhi kebutuhan. Kemiskinan juga dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan yaitu bahan pokok seperti makanan, pakaian, tempat tinggal dan lain- lain, ataupun sulitnya untuk memperoleh pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan bukan hanya masalah indonesia tetapi merupakan masalah dunia atau global.agar kemiskinan di indonesia dapat menurun di perlukan kerja sama dari pihak masyarakat dan keseriusan pemerintah dalam menangani masalah kemiskinan ini, indonesia salah satu negara yang angka kemiskinanya masih tinggi, mangka dari itu saya tertarik untuk mengangkat masalah ini yaitu dengan cara menanggulangi kemiskinan di indonesia dan sejauh mana peran pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan tersebut.
B.     Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut , maka dapat di rumuskan yaitu:
1.      Bagaimana Kondisi Kemiskinan Di Indonesia?
2.      Penyebab Terjadinya Kemiskinan Di Indonesia?
3.      Bagaiman Peran Pemerintah Untuk Menanggulangi Masalah ini ?

BAB II
LANDASAN TEORI


Kemiskinan merupakan masalah yang ditandai oleh berbagai hal yaitu rendahnya kualitas hidup penduduk. Terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya mutu dan layanan kesehatan , gizi anak, dan rendahnua mutu pendidikan, dan peluasan kesempatan kerja. Ini lah teori-teori yang berkaitan dengan kemiskinan:
                1.Menurut Michael Sherraden (2006) teori ini dikelompokan ke dalam tiga kategori dua kategori yang saling bertentangan dan satu teori yang tidak memihak .yang pertama, yang mengarahkan pada tingkah laku individu, teori yang mengarah pada struktur sosial  danteori mengenai budaya miskin
               2. Kemiskina adalah konsep astrak yang dapat diselesaikan secra berbeda tergantung pengalaman perspektif, sudut pandang atau idiologi  yang dianut (darwin 2005) pendekatan dalam memahami kemiskinan telah banyak mengalami kemajuan  bila semua pengertian kemiskinan hanya ditekankan pada kurangnya pemilihan materi atau ketidak cukupan pendekatan atau memenuhi kebutuhan dasar maka kini kemiskinan telah mengalami peluasan arti dengan menyentuh posisi individu dalam proses-proses perubhan sosial ekonomi serta dlam politik 

BAB III
PEBAHASAAN


A.    Kondisi Kemiskinan Di Indonesia
 Kita dapat melihat sendiri bahwa Indonesia masih memiliki angka kemiskina yang tinggi. Kemiskinan dapat kita kata sebagai kondisi dimana hak-hak seseorang tidak dapat dipenuhi, bukan hanya kebutuhan dalam kekurangan sandang, pangan dan papan,  melainakan juga dalam rendah nya untuk mengakses sumber daya dan aset yang berguna untuk memperoleh kebutuhan-kebutuhan hidup seperti ilmu pengetahuan ,teknologi, modal dan lain -lain . Besarnya kemiskinan dapat diukur dengan konsep kemiskinan yang mengacu pada garis  kemiskinan ( relatif ) dan konsep kemiskinan absolut, Kemiskinan relatif adalah suatu ukuran mengenai kesenjangan di dalam pembagian pendapatanyang biasanya dikaitkan dengan tingkat rata- rata misalnya di negara maju , kemiskinan relatif diukur dengan tingkat pendapatan rata-rata perkapita. Sedangkan kemiskinan absolut adalah suatu ukuran yang dimana pendapatanya dibawah garis kemiskinan dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup dari hal yang menjadi kebutuhan pokok seperti, pangan , sandan , papan, kesehatan, pendidikan  dan lain-lain. kemiskinan absolut juga sering disebut kemiskinan ekstrim.
Untuk mengukur kemiskinan , ada tiga indikator yang dikenalkan oleh Foster dkk yang sering digunakan pada tahun 1984 yaitu :
·         The incidence of poverty yaitu presentasi dari populasi yang hidup di dalam keluarga dengan pengeluaran konsumsi perkapita dibawah garis kemiskinanndan sering disebut rasio H.
·         The depth of poverty yaitu mengambarkan dalamnya kemiskinan di suatu wilayah yang diukur dengan indeks jarak kemiskinan (ijk)
·         The severity of poverty yaitu dengandiukur melalui indeks keparahan kemiskinan (IKK) , indeks ini pada dasarnya sama seperti IJK . namun, selain mengukur jarak yang memisahkan orang miskin dari garis kemiskinan , IKK juga mengatur ketimpangan di antara penduduk miskin atau penyembaraan pengeluaran dia antara penduduk miskin.

  Kemiskinan bukan hanya masalah Indonesia, tetapi merupakan masalah dunia . Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidak mampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Dengan pendekatan ini, dapat dihitung Headcount Index, yaitu persentase penduduk miskin terhadap total penduduk. Dan mari kita lihat laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS)  pada bulan maret samapai september 2011:

1.      Perkembangan Tingkat Kemiskinan Maret –september 2011
 Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2011 sebesar 29,89 juta orang (12,36persen). Dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2011 yang berjumlah 30,02 juta (12,49 persen), jumlah penduduk miskin berkurang 0,13 juta orang selama enam bulan tersebut
 Selama periode Maret 2011–September 2011, penduduk miskin di daerah perkotaan danperdesaan masing-masing turun 0,14 persen dan 0,13 persen. Pada periode tersebut, penduduk miskindi daerah perkotaan berkurang 0,09 juta orang, sementara di daerah perdesaan berkurang 0,04 jutaorang (Tabel 1).
           Persentase penduduk miskin antar daerahperkotaan dan perdesaan tidak banyak berubah dariMaret 2011 ke September 2011. Pada Maret 2011, sebagian besar (15,72 persen) penduduk miskin berada di daerah perdesaan. Begitu juga pada September 2011, yaitu sebesar 15,59 persen.


2.      Jumlah dan persentasw penduduk miskin menurut pulau pada september 2011  
 Tabel 2 menunjukkan persentase penduduk miskin menurut pulau berdasarkan Susenas September 2011. Dari tabel tersebut tampak bahwa persentase penduduk miskin terbesar di Pulau Maluku dan Papua, yaitu sebesar 25,25 persen, sementara persentase penduduk miskin terkecil di Pulau Kalimantan, yaitu sebesar 6,88 persen Perkembangan Kemiskinan Tahun 2004-september 2011

Dilihat dari jumlah penduduk, sebagian besar penduduk miskin berada di Pulau Jawa (16,74 jutaorang); sementara jumlah penduduk miskin terkecil berada di Pulau Kalimantan (0,97 juta orang).

3.      Jumlah dan persentase penduduk miskin menurun dari tahun 2004 ke 2005.
  Pada tahun 2006 jumlah penduduk miskin naik karena harga barang-barang kebutuhan pokok naik tinggi yang digambarkan oleh inflasi umum sebesar 17,95 persen. Namun mulai tahun 2007 sampai 2011 jumlah maupun persentase penduduk miskin kembali mengalami penurunan. Dilihat dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2011, perkembangan tingkat kemiskinan ditunjukkan oleh gambar berikut:


A.    Faktor – Faktor Kemiskinan Dan Peran Pemerintah

Kemiskinan dapat disebabkan ole beberapa faktor:
1)      Tingkat Pendidikan yang Rendah
 Pendidikan merupakan suatu hak bagi setiap warga negara, tapi mengapa masih banyak saudara-saudara kita yang tidak bisa merasakan pendidikan sebagaimana mestinya . pemerintah sebenernya sudah menyediakan bantuan bagi para siswa yang tidak mampu untuk bisa bersekolah dan merasakan pendidikan seperti Bos (bantuan operasional sekolah), DAK ( dana alokasi sekolah). Walaupun pemerintah sudah bantuan- bantuan kita sebagai orang yang sudah menerima bantuan tidak boleh menyia-nyiakan kita harus belajar dengan sungguh- sungguh agar kedepan ya bangsa kita tidak menjadi bangsa yag bodoh.

2)      Kesempatan Kerja yang Kurang
 Kesempatan kerja yang kurang mengakibatkan penganguran, pengaguran bisa saja disebabkan karena guncangan perekonomian sebagaimana akibat dari lemahnya dasar perekonomian indonesiadan di sisi lain penyebab penganguran terjadi kareana  kurangnya kreativitas. Karena pada jaman sekarang perusahan-perusahan lebih suka terhadap tenaga kerja yang kreatif sehingga perusahaan dapat dengan mudah menerima tenaga kerja. Dan peran pemerintah yaitu meningkatkan mutu tenaga kerja , menyiapakan tenaga kerja yang terdidik , menyiapkan tenagakerja yang berkerja keras, ulet, tekun, mengadakan pelatihan-pelatihan kerja dan masih banyak yang lain.

3)       Tingkat Upah yang Rendah
           Kareana upah yang rendah para pekerja kesulitnya untuk  pemenuhan hak-hak dasar dalam kehidupan antara lain seperti kebutuhan pokok: makanan , kesehatan, tempat tinggal yang layak dan lain-lain ,  misalnya dalam kebutuhan pokok peran pemerintah yaitu menetapkan harga minimum dan maksimum dalam pengendalian bahan-bahan pokok atau kebutuhan sehari-hari

4) Pembangunan dan Teknologi Masih Kurang 
      Kesenjangan pembangunan didaerah-daerah terpencil masih nampak yang belum terjamah oleh pembangunan dan teknologi dikareanakan sulitnya akses jalan untuk menuju tempat terebut karena indonesia termaksud negara kepulauan,rendahnya penyerapan informasi bagi masyarakat pedalam tentang hal – hal yang baru , peran pemerintah yaitu memudahkan akses jalan seperti pembutan jembatan.

 5)     Kultur dan Budaya  (tradisi) yang Turut Mempengaruhi
.



BAB IV
PENUTUP
A.     Kesimpulan

 Berdasarkan pembahasan masalah, saya menyimpulkan bahwa kondisi kemiskinan di Indonesia sangat memprihantinkan dikarenakan masih banyak masyarakat indonesia yang hidup dengan kekurangan entah itu dalam masalah kebutuhan sehari-hari, kesehatan , pendidikan dan lain-lain Oleh karena itu pemerintah harus lebih tanggap dan cepat dalam menanggani masalah kemiskinan  agar masyarakat Indonesia tidak menjadi masyarakat yang bodoh karena banyaknya kemiskinan.

Daftar Pustaka

·         Buku perekonomian indonesian , penulis Dr.Tulus T.H. Tambunan
·         Penerbit GHALLA INDONESIA
·         http://digilib.petra.ac.id


0 komentar:

Posting Komentar

 
wara-wiri. Design by Exotic Mommie. Illustraion By DaPino