Masalah
Kemiskinan Di Indonesia
Kata Pengantar
Segala Puji dan syukur saya ucapkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan Rahmatnya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini, dengan baik dan tepat waktu. Selain itu,
dalam penulis ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada.
1. Pak Adi
Kuswanto selaku dosen yang mengajarkan mata kuliah Perekonomian Indonesia .
2. Rekan-rekan
yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung
saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan serta masih banyak kekurangan , oleh sebab itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk meningkatkan tulisan selanjutnya, diharapkan penulisan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua
Jakarta, 9 Mei 2012
Daftar Isi
Kata
Pengantar ....................................................1
Daftar
Isi ..............................................................1
BAB
I Pendahuluan ........................................2
A. Latar Belakang Masalah .....................2
B. Tujuan .................................................2
BAB II Landasan
Teori.....................................2-3
BAB
II Pembahasan ........................................3
A. Kondisi kemiskinan Di Indonesia ............3-6
B. Faktor
Penyebab Kemiskinan Dan Peran Pemerintah .......6-7
BAB
III Penutup...................................................
A. Kesimpulan
..................................... 7
Daftar Pustaka ..................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Kemiskinan adalah
keadaan yang terjadi karena ketidak mampuan untuk memenuhi kebutuhan.
Kemiskinan juga dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan yaitu
bahan pokok seperti makanan, pakaian, tempat tinggal dan lain- lain, ataupun
sulitnya untuk memperoleh pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan bukan hanya
masalah indonesia tetapi merupakan masalah dunia atau global.agar kemiskinan di
indonesia dapat menurun di perlukan kerja sama dari pihak masyarakat dan
keseriusan pemerintah dalam menangani masalah kemiskinan ini, indonesia salah
satu negara yang angka kemiskinanya masih tinggi, mangka dari itu saya tertarik
untuk mengangkat masalah ini yaitu dengan cara menanggulangi kemiskinan di
indonesia dan sejauh mana peran pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan tersebut.
B. Perumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang tersebut , maka dapat di rumuskan yaitu:
1. Bagaimana
Kondisi Kemiskinan Di Indonesia?
2. Penyebab
Terjadinya Kemiskinan Di Indonesia?
3. Bagaiman
Peran Pemerintah Untuk Menanggulangi Masalah ini ?
BAB II
LANDASAN
TEORI
Kemiskinan
merupakan masalah yang ditandai oleh berbagai hal yaitu rendahnya kualitas
hidup penduduk. Terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya mutu dan
layanan kesehatan , gizi anak, dan rendahnua mutu pendidikan, dan peluasan kesempatan
kerja. Ini lah teori-teori yang berkaitan dengan kemiskinan:
1.Menurut
Michael Sherraden (2006) teori ini dikelompokan ke dalam tiga kategori dua
kategori yang saling bertentangan dan satu teori yang tidak memihak .yang
pertama, yang mengarahkan pada tingkah laku individu, teori yang mengarah pada
struktur sosial danteori mengenai budaya
miskin
2. Kemiskina adalah konsep astrak yang
dapat diselesaikan secra berbeda tergantung pengalaman perspektif, sudut
pandang atau idiologi yang dianut
(darwin 2005) pendekatan dalam memahami kemiskinan telah banyak mengalami
kemajuan bila semua pengertian
kemiskinan hanya ditekankan pada kurangnya pemilihan materi atau ketidak
cukupan pendekatan atau memenuhi kebutuhan dasar maka kini kemiskinan telah
mengalami peluasan arti dengan menyentuh posisi individu dalam proses-proses
perubhan sosial ekonomi serta dlam politik
BAB III
PEBAHASAAN
A.
Kondisi Kemiskinan Di Indonesia
Kita dapat melihat sendiri bahwa Indonesia
masih memiliki angka kemiskina yang tinggi. Kemiskinan dapat kita kata sebagai
kondisi dimana hak-hak seseorang tidak dapat dipenuhi, bukan hanya kebutuhan
dalam kekurangan sandang, pangan dan papan, melainakan juga dalam rendah nya untuk
mengakses sumber daya dan aset yang berguna untuk memperoleh
kebutuhan-kebutuhan hidup seperti ilmu pengetahuan ,teknologi, modal dan lain
-lain . Besarnya kemiskinan dapat diukur dengan konsep kemiskinan yang mengacu
pada garis kemiskinan ( relatif ) dan
konsep kemiskinan absolut, Kemiskinan relatif adalah suatu ukuran mengenai
kesenjangan di dalam pembagian pendapatanyang biasanya dikaitkan dengan tingkat
rata- rata misalnya di negara maju , kemiskinan relatif diukur dengan tingkat
pendapatan rata-rata perkapita. Sedangkan kemiskinan absolut adalah suatu ukuran
yang dimana pendapatanya dibawah garis kemiskinan dan tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup dari hal yang menjadi kebutuhan pokok seperti, pangan
, sandan , papan, kesehatan, pendidikan
dan lain-lain. kemiskinan absolut juga sering disebut kemiskinan
ekstrim.
Untuk mengukur kemiskinan , ada tiga indikator yang
dikenalkan oleh Foster dkk yang sering digunakan pada tahun 1984 yaitu :
·
The incidence of poverty yaitu presentasi dari
populasi yang hidup di dalam keluarga dengan pengeluaran konsumsi perkapita
dibawah garis kemiskinanndan sering disebut rasio H.
·
The depth of poverty yaitu mengambarkan dalamnya
kemiskinan di suatu wilayah yang diukur dengan indeks jarak kemiskinan (ijk)
·
The severity of poverty yaitu dengandiukur melalui
indeks keparahan kemiskinan (IKK) , indeks ini pada dasarnya sama seperti IJK .
namun, selain mengukur jarak yang memisahkan orang miskin dari garis kemiskinan
, IKK juga mengatur ketimpangan di antara penduduk miskin atau penyembaraan
pengeluaran dia antara penduduk miskin.
Kemiskinan bukan hanya masalah Indonesia,
tetapi merupakan masalah dunia . Untuk mengukur
kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic
needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidak mampuan
dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang
diukur dari sisi pengeluaran. Dengan pendekatan ini, dapat dihitung Headcount
Index, yaitu persentase penduduk miskin terhadap total penduduk. Dan mari kita
lihat laporan dari
Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan
maret samapai september 2011:
1. Perkembangan Tingkat Kemiskinan Maret –september
2011
Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada
September 2011 sebesar 29,89 juta orang (12,36persen). Dibandingkan dengan
penduduk miskin pada Maret 2011 yang berjumlah 30,02 juta (12,49 persen),
jumlah penduduk miskin berkurang 0,13 juta orang selama enam bulan tersebut
Selama periode Maret 2011–September 2011,
penduduk miskin di daerah perkotaan danperdesaan masing-masing turun 0,14
persen dan 0,13 persen. Pada periode tersebut, penduduk miskindi daerah
perkotaan berkurang 0,09 juta orang, sementara di daerah perdesaan berkurang
0,04 jutaorang (Tabel 1).
Persentase penduduk miskin antar
daerahperkotaan dan perdesaan tidak banyak berubah dariMaret 2011 ke September
2011. Pada Maret 2011, sebagian besar (15,72 persen) penduduk miskin berada di
daerah perdesaan. Begitu juga pada September 2011, yaitu sebesar 15,59 persen.
2. Jumlah dan persentasw penduduk miskin menurut pulau
pada september 2011
Tabel 2 menunjukkan persentase penduduk miskin
menurut pulau berdasarkan Susenas September 2011. Dari tabel tersebut tampak
bahwa persentase penduduk miskin terbesar di Pulau Maluku dan Papua, yaitu
sebesar 25,25 persen, sementara persentase penduduk miskin terkecil di Pulau
Kalimantan, yaitu sebesar 6,88 persen Perkembangan Kemiskinan Tahun 2004-september 2011
Dilihat dari jumlah
penduduk, sebagian besar penduduk miskin berada di Pulau Jawa (16,74
jutaorang); sementara jumlah penduduk miskin terkecil berada di Pulau
Kalimantan (0,97 juta orang).
3. Jumlah
dan persentase penduduk miskin menurun dari tahun 2004 ke 2005.
Pada
tahun 2006 jumlah penduduk miskin naik karena harga barang-barang kebutuhan
pokok naik tinggi yang digambarkan oleh inflasi umum sebesar 17,95 persen. Namun
mulai tahun 2007 sampai 2011 jumlah maupun persentase penduduk miskin kembali
mengalami penurunan. Dilihat dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2011,
perkembangan tingkat kemiskinan ditunjukkan oleh gambar berikut:
A. Faktor
– Faktor Kemiskinan Dan Peran Pemerintah
Kemiskinan dapat disebabkan ole beberapa
faktor:
1) Tingkat
Pendidikan yang Rendah
Pendidikan merupakan suatu hak bagi setiap
warga negara, tapi mengapa masih banyak saudara-saudara kita yang tidak bisa
merasakan pendidikan sebagaimana mestinya . pemerintah sebenernya sudah
menyediakan bantuan bagi para siswa yang tidak mampu untuk bisa bersekolah dan
merasakan pendidikan seperti Bos (bantuan operasional sekolah), DAK ( dana
alokasi sekolah). Walaupun pemerintah sudah bantuan- bantuan kita sebagai orang
yang sudah menerima bantuan tidak boleh menyia-nyiakan kita harus belajar
dengan sungguh- sungguh agar kedepan ya bangsa kita tidak menjadi bangsa yag
bodoh.
2) Kesempatan
Kerja yang Kurang
Kesempatan kerja yang kurang mengakibatkan
penganguran, pengaguran bisa saja disebabkan karena guncangan perekonomian sebagaimana
akibat dari lemahnya dasar perekonomian indonesiadan di sisi lain penyebab
penganguran terjadi kareana kurangnya
kreativitas. Karena pada jaman sekarang perusahan-perusahan lebih suka terhadap
tenaga kerja yang kreatif sehingga perusahaan dapat dengan mudah menerima
tenaga kerja. Dan peran pemerintah yaitu meningkatkan mutu tenaga kerja ,
menyiapakan tenaga kerja yang terdidik , menyiapkan tenagakerja yang berkerja
keras, ulet, tekun, mengadakan pelatihan-pelatihan kerja dan masih banyak yang
lain.
3) Tingkat Upah yang Rendah
Kareana upah yang rendah para pekerja kesulitnya
untuk pemenuhan hak-hak dasar dalam
kehidupan antara lain seperti kebutuhan pokok: makanan , kesehatan, tempat
tinggal yang layak dan lain-lain ,
misalnya dalam kebutuhan pokok peran pemerintah yaitu menetapkan harga
minimum dan maksimum dalam pengendalian bahan-bahan pokok atau kebutuhan
sehari-hari
4) Pembangunan dan Teknologi Masih
Kurang
Kesenjangan pembangunan didaerah-daerah
terpencil masih nampak yang belum terjamah oleh pembangunan dan teknologi
dikareanakan sulitnya akses jalan untuk menuju tempat terebut karena indonesia
termaksud negara kepulauan,rendahnya penyerapan informasi bagi masyarakat
pedalam tentang hal – hal yang baru , peran pemerintah yaitu memudahkan akses
jalan seperti pembutan jembatan.
5) Kultur
dan Budaya (tradisi) yang Turut
Mempengaruhi
.
BAB
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan masalah, saya
menyimpulkan bahwa kondisi kemiskinan di Indonesia sangat memprihantinkan
dikarenakan masih banyak masyarakat indonesia yang hidup dengan kekurangan entah
itu dalam masalah kebutuhan sehari-hari, kesehatan , pendidikan dan lain-lain Oleh
karena itu pemerintah harus lebih tanggap dan cepat dalam menanggani masalah
kemiskinan agar masyarakat Indonesia
tidak menjadi masyarakat yang bodoh karena banyaknya kemiskinan.
Daftar Pustaka
·
Buku perekonomian indonesian , penulis Dr.Tulus
T.H. Tambunan
·
Penerbit GHALLA INDONESIA