Senin, 06 Januari 2014

Tugas Tulisan Bahasa Indonesia 2 (8)

Pengusaha mal: Tahun depan sangat bahaya buat kami


Reporter : Idris Rusadi Putra 

Merdeka.com - Gejolak dan perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional sudah dirasa memberatkan bagi pengusaha ritel. Dampak dari pelemahan nilai tukar Rupiah saat ini akan bertambah berat di tahun depan.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta mengatakan, tahun depan merupakan pertaruhan bisnis para pengusaha. Kondisi ekonomi yang tidak menentu ditambah kebijakan-kebijakan pemerintah seperti kenaikan tarif listrik dan kenaikan UMP, diyakini sangat memberatkan pengusaha.
"UMP naik, nanti sewa tempat kita di mal naik, listrik naik. Dampaknya harga barang akan naik tapi karyawan juga minta naik gaji. Ini bahaya sekali, bahaya buat kita," ucap Tutum ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Rabu (4/12).
Tutum menjelaskan, walaupun kenaikannya tidak terlalu besar, namun semua terjadi bersamaan di semua sektor produksi.
"Kalau keseluruhan jadi besar. Ini sedikit-sedikit, akan jadi banyak kalau digabungin. Di situ kontribusi bagian-bagian itu berat kalau berbarengan semua. Semuanya berlomba naik," tegasnya.
"ini enggak ada ujungnya, nanti harga barang naik semua walaupun gaji pada naik jadi enggak ada ujungnya. Yang harus diperbaiki itu di pangkalnya yaitu di pemerintah," tutupnya.

Analisis


Para pengusaha untuk tahun depan untuk menjalankan bisnisnya amat sangat sulit disebabkan oleh  Kondisi ekonomi yang tidak menentu ditambah kebijakan-kebijakan pemerintah seperti kenaikan tarif listrik dan kenaikan UMP, diyakini sangat memberatkan pengusaha. Untuk itu para pengusaha harus siap dalam menghadapinya disamping itu pila para pengusaha harus mengsiatsakan/ mengasi solusi  tentang kondisi ekonomi yang sangat merugikan para pengusaha. Membuat daftar-daftar apa saja yang akan diperlukan untuk tahun depan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
wara-wiri. Design by Exotic Mommie. Illustraion By DaPino