Produk mainan China masih menjadi raja di
pasar Indonesia
Reporter : Nurul Julaikah
Merdeka.com - Produk UKM di Indonesia disebut siap
menghadapi produk negara lain saat penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
2015 mendatang kecuali dari China. Sebab, produk mainan anak saat ini saja
masih dikuasai oleh negara Tirai Bambu tersebut.
Deputi Bidang Pengkajian Sumber Daya UKMK, Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Wayan I Ditpa, mengatakan dalam menghadapi
MEA para pelaku UKM tidak boleh panik. Perbaikan harus terus dilakukan sebelum
menuju MEA 2015.
"Tentu kita harus mempersiapkan agar tidak gelagapan.
Produk-produk UKM kita enggak kalah, bagus-bagus semua. Kecuali mainan,
pasarnya dari China," ujar Wayan di Smesco Building, Jakarta, Rabu (11/12).
Menurutnya, daya saing produk Indonesia sebetulnya tidak
kalah. Terbukti, saat membawa produk UKM di Malaysia, tanggapan warga negeri
Jiran itu sangat baik.
Dia mencontohkan, tempat tisu hasil kerajinan dari UKM asal
Bojonegoro, Jawa Timur dengan harga Rp 5 ribu, kemudian dijual di Malaysia
dengan harga USD 25 atau setara Rp 301.204.
"Produk kita enggak kalah besar. Problemnya UKM tidak
bisa memproduksi yang masif," jelasnya.
Pemerintah meminta peran lebih dari BI untuk membantu dan
mendorong perbankan nasional mau membiayai produksi pengusaha UMKM. Bantuan
dari perbankan diyakini mampu membuat pengusaha lokal menjadi raja di pasar
negeri sendiri.
"Pasar domestik kita saja, 40 persen dari pasar ASEAN.
Ini sudah luar biasa. UKM bisa meraja di situ jangan sampai dikuasai
asing," katanya.
Pemerintah, lanjutnya, juga berkomitmen untuk terus membantu
pengusaha UMKM memasarkan produknya keluar negeri.
Analisis
Peran pemerintah untuk hal ini sangat
penting , karena pemerintah harus membantu para pengusaha UMKM dalam memasarkan
produknya ke luar negri karena produk dari indonesia tidak kalah dengan dengan
produk-produk yang lain tetapi untuk
produk mainan indonesia masih tidak bisa
terlepas dari negara cina Sebab, produk mainan anak saat ini
saja masih dikuasai oleh negara Tirai Bambu tersebut. untuk itu Pemerintah
meminta peran lebih dari BI untuk membantu dan mendorong perbankan nasional mau
membiayai produksi pengusaha UMKM. Bantuan dari perbankan diyakini mampu
membuat pengusaha lokal menjadi raja di pasar negeri sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar