Pengusaha mal: Tahun depan sangat
bahaya buat kami
Merdeka.com - Gejolak dan
perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional sudah dirasa memberatkan bagi
pengusaha ritel. Dampak dari pelemahan nilai tukar Rupiah saat ini akan
bertambah berat di tahun depan.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha
Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta mengatakan, tahun depan merupakan
pertaruhan bisnis para pengusaha. Kondisi ekonomi yang tidak menentu ditambah
kebijakan-kebijakan pemerintah seperti kenaikan tarif listrik dan kenaikan UMP,
diyakini sangat memberatkan pengusaha.
"UMP naik, nanti sewa tempat
kita di mal naik, listrik naik. Dampaknya harga barang akan naik tapi karyawan
juga minta naik gaji. Ini bahaya sekali, bahaya buat kita," ucap Tutum
ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Rabu (4/12).
Tutum menjelaskan, walaupun
kenaikannya tidak terlalu besar, namun semua terjadi bersamaan di semua sektor
produksi.
"Kalau keseluruhan jadi
besar. Ini sedikit-sedikit, akan jadi banyak kalau digabungin. Di situ
kontribusi bagian-bagian itu berat kalau berbarengan semua. Semuanya berlomba
naik," tegasnya.
"ini enggak ada ujungnya,
nanti harga barang naik semua walaupun gaji pada naik jadi enggak ada ujungnya.
Yang harus diperbaiki itu di pangkalnya yaitu di pemerintah," tutupnya.
Analisis
Para pengusaha untuk tahun depan
untuk menjalankan bisnisnya amat sangat sulit disebabkan oleh Kondisi ekonomi yang tidak menentu ditambah
kebijakan-kebijakan pemerintah seperti kenaikan tarif listrik dan kenaikan UMP,
diyakini sangat memberatkan pengusaha. Untuk itu para pengusaha harus siap
dalam menghadapinya disamping itu pila para pengusaha harus mengsiatsakan/
mengasi solusi tentang kondisi ekonomi
yang sangat merugikan para pengusaha. Membuat daftar-daftar apa saja yang akan
diperlukan untuk tahun depan.
0 komentar:
Posting Komentar